Kehilangan
Pernahkah kamu kehilangan seseorang yang sangat berarti bagi hidupmu?
Ada yang berubah saat mereka absen untuk selamanya dari plot cerita hidup kita dan ditakdirkan untuk menemui Sang Pencipta lebih dahulu. Lenyap dari detak kehidupan, hanya bersisa di dalam memori dan kisah bertuah.
Kehilangan itu seperti sebuah bom waktu, hanya Ia yang mengetahui kapan bom itu akan meledak bagi setiap dari kita. Ledakan yang menyisakan ruang yang menghampakan sekaligus menyesakkan dada. Ledakan yang signifikansi dampaknya bergantung pada intensitas hubungan.
Tapi seiring prosesnya, kita akan tersadar dan mulai belajar bahwa ruang kosong itu harus segera diisi dengan muatan kebesaran hati dari dalam diri. Muatan yang pada akhirnya membuat kita dapat menyikapi kehilangan secara penuh.
Muatan lalu tumbuh hingga membentuk sebuah konsep kepasrahan utuh yang menjadi simbol atas peningkatan ketakwaan, kasta kedewasaan, penguatan diri dan kematangan mental.
Kini, orang-orang yang telah mengalami kehilangan itu sudah berubah menjadi pribadi tangguh karena pertarungan mereka datang lebih dini melawan kegetiran yang niscaya.
Bagi yang belum benar-benar merasakan, bersiaplah hingga waktu itu tiba. Bersiap mengisi ruang hampa yang akan dibekaskan oleh ledakan. Mengisi ruang hampa dalam dadamu atau dada mereka yang berada di sekitarmu.
“The hardest part about growing up is letting go with what you have been accustomed to and moving on with something that you haven’t experienced yet” -Anonymous
Tidak ada komentar:
Posting Komentar